I'm back!!! sekarang aku mau post cerpen buatanku :)
aku nggak mahir dalam membuat cerita, jadi kalau ceritanya jelek
Harap maklum :)
ditunggu commentnya ......
**********
It’s me and my dear
“Seperti bintang dimalam hari yang selalu
menyinari gelap. Begitupun cinta kita yang akan selalu menyinari hari-hari
kita”
Kriingg..krriingg......
Aku segera membereskan buku-buku pelajaran setelah
mendengar bel pulang sekolah berbunyi. Aku langsung berlari menuju kelas XD
untuk menunggu seseorang keluar dari kelas itu. Ya, hari ini tepatnya 26
Desember 2005, sepulang sekolah aku berencana akan pergi mencari hadiah ulang
tahun untuk temanku, Noerma. Aku akan pergi dengan Rama, orang yang aku tunggu
daritadi dan tentunya dia itu pacarku :) .
Hampir
15 menit aku menunggu, tapi dia belum keluar dari kelas. Tidak lama keluarlah
seorang laki-laki yang tidak terlalu tinggi dengan gaya cuek khasnya. Setelah
melihat laki-laki itu, reflek aku memanggil namanya.
“RAMA!!!!!”,
teriakku keras. Dia pun menoleh dan menghampiriku dengan cemberut.
“hih..nggak
usah teriak juga kali. Aku nggak budeg!”, jawabnya kesal.
“iya,
maaf. Habis kamu lama!”
“aku
tadi masih ulangan matematika, jadi lama.”, jelas rama.
“udah,
ayo berangkat!nanti keburu sore.”lanjutnya lagi.
“ya,
udah. Ayo!”
Kami
pergi menggunakan motor Jupiter merah milik Rama. Kami berkeliling Wonosari
mencari hadiah untuk Noerma. Setelah beberapa menit berkeliling, kami akhirnya
berhenti di sebuahh toko pernak-pernik. Setibanya di sana, aku bingung memilih
hadiah untuk Noerma. Aku meminta saran dari Rama.
“Ram?
Sini deh..J”, perintahku pada Rama.
“hm..ada
apa?”, tanyanya heran.
“aku
bingung mau ngasih kado apa buat Noerma. Kamu ada usul nggak?”, tanyaku.
“emm....kasih
boneka aja!”, jawabnya sambil tersenyum lebar.
“hah!
Jangan boneka, udah biasa. Yang lain aja?”
“terus
apa?aku nggak tau kado apa lagi yang cocok. Biasanya aku kalau ngado cewek juga
boneka.”,
“ya
udahlah. Biar aku aja yang nyari!”, jawabku sebal.
Akhirnya
aku memilih sebuah tas cantik berwarna ungu dan hitam dengan banyak motif
disekitarnya. Setelah membeli kado utuk Noerma. Aku mencoba mengajak Rama untuk
pergi ke acara ulang tahun Noerma.
“Ram,
ikut aku yukk?!”, ajakku.
“kemana?”
“ke
ulang tahunnya Noerma. Tadi kan udah nemenin cari kado, sekarang nemenin aku ke
acaranya ya?”, pintaku dengan memohon.
“hm..ya
deh, aku ikut.”
Aku
tersenyum senang mendengar jawabannya. Tidak biasanya Rama mau kuajak ke acara
seperti itu J. Malamnya kami
menghabiskan waktu bersama teman-teman yang lain untuk merayakan ulang tahun
Noerma.
**********
Esoknya,
Aku berangkat sekolah di SMA 2 Wonosari dengan bersemangat. Semangat karena
semalam pergi dengan Rama dan juga hari ini aku akan ikut lomba pidato. Tapi,
semangatku langsung hilang saat tahu Rama tidak melihat penampilanku dan aku
jadi pesimis bisa menang lomba. Akhirnya pulang sekolah, aku diantar Tito
karena ternyata Rama tidak masuk sekolah hari ini.
“makasih
tumpangannya ya, to?”, ucapku berterima kasih.
“iya,
sama-sama. Aku langsung pulang ya mit. Dahh...”, pamitnya,
Setelah Tito pergi, aku segera masuk
ke rumah dan menghempaskan tubuhku ke sofa. Baru saja aku duduk, tiba-tiba ada
pesan masuk di Hpku. Aku menbaca pesan itu dengan malas. Setelah aku membaca
pesan tersebut, aku sangat terkejut. Isi dari pesan itu adalah kabar tentang
Rama yang mengalami kecelakaan. Aku tidak bisa tidur malamnya, setelah mendapat
kabar itu. Aku sangat mengkhawatirkan Rama.
**********
Hari
ini 28 Desember 2005, aku berangkat sekolah denang tidak bersemangat. Semalam
aku tidak bisa tidur karena memikirkan Rama. Mataku juga menjadi bengkak karena
menangis. Sampai temanku yang heran dengan keadaanku mengira aku putus dengan
Rama.
”Mit,
kenapa? Habis putus ya sama Rama?”, tanyanya dengan tertawa.
“Nggak!
Aku nggak putus kok!”, jawabku ketus.
“lah,
terus kenapa?biasanya pagi-pagi begini pasti udah berduaan kamu ma Rama.
Sekarang malah nangis?”, tanyanya lagi.
Aku
hanya diam tidak menanggapi pertanyaannya. Setelah beberapa lama aku hanya
diam, akhirnya dia pergi dengan kesal karena aku tidak menjawab pertanyaannya.
Tidak berapa lama, bel berbunyi. Tanda pelajaran jam 1 di mulai. Selama
pelajaran, aku tidak bisa tenang dan konsentrasi. Bahkan hingga pelajaran
berakhir, aku tetap gelisah. Akhirnya, sepulang sekolah aku putuskan untuk
menjenguk Rama di rumahnya.
**********
Aku
berdiri di depan sebuah rumah. Rumah yang menurutku tidak terlalu besar dengan
taman kecil yang dipenuhi bunga tapi selalu membuatku betah untuk tinggal di
dalamnya. Aku berjalan menuju pintu, lalu mengetuk pintu rumah itu.
“Assalamualaikum..”,
kataku mengucapkan salam. Tak berapa lama, terdengar jawaban dari dalam dan
keluarlah seorang anak perempuan.
“Waalaikumsalam..eh
mbak mita, ada apa?”, jawabnya.
“hhe
iya, mas Ramanya ada dek?”, tanyaku ramah
“oh,
ada. Sebentar!”, jawabnya. Ya, anak perempuan itu adalah Rara adiknya Rama. Dia
masih kelas 4 Sekolah Dasar.
Aku
duduk menunggu Rama keluar. Beberapa menit kemudian, Rama keluar sambil
tersenyum padaku. Aku sedih sekaligus ngeri melihat luka-luka yang ada di
tubuhnya, apalagi janggutnya. Kalau aku jadi Rama, pasti rasanya sakit sekali L.
“ya
ampun Rama! Gimana keadaanmu?lukanya banyak banget?”, kataku ngeri.
“aku
nggak apa-apa kok! Cuma luka kecil..” , katanya sambil tertawa.
“kayak
begini kok luka kecil. Emang kecelakaannya gimana?”, tanyaku penasaran.
“aku
jatuh dari motor waktu mau menghindar dari lubang di jalan.”
“makanya
hati – hati, kalau naik motor itu. Lihat jalan!!”
“aku
juga udah lihat jalan kok! Jalannya waktu itu gelap soalnya.”, jawabnya..
Aku
yang dari tadi mencoba bersikap tenang, akhirnya aku menangis juga. Aku merasa
bersalah melihat keadaan rama. Rama menghiburku dengan tawanya khas yang aku
suka. Meskipun dia sedang sakit, ia tetap mencoba tersenyum seperti tidak
terjadi apa-apa. Setelah hampir 1 jam aku di rumah Rama, aku pamit pulang. Aku
pulang dengan perasaan lega, setidaknya aku sudah melihat keadaan Rama J.
**********
2
hari kemudian......
30
Desember 2005. Akhirnya Rama masuk sekolah lagi setelah 2 hari tidak masuk
sekolah. Aku tidak bisa menutup perasaan bahagiaku hari ini J.
Selama 2 hari ini aku sendiri di kelas, jajan sendiri, main sendiri, pulang
sendiri, dll. Hari ini, seperti biasa kami makan bersama di kantin dan banyak
hal lainnya yang biasa kami lakukan.
**********
Malamnya........
Aku
duduk di atas kasur sambil membaca buku dengan serius. Meskipun aku terlihat
membaca dengan serius, tapi sesungguhnya pikiranku melayang entah kemana. Sejak
sedari tadi aku memikirkan satu hal. Sebentar lagi tahun baru. Aku tidak
mempunyai rencana apapun. Mungkin aku tidak boleh main oleh Pakde ku, karena nilaiku
jelek – jelek. Ketika aku sibuk memikirkan hal itu. Tiba – tiba ponselku
berbunyi. Wajahku langsung cerah saat tau ada 1 pesan dari Rama. aku pun segera
membaca pesan itu.
Jika hatiku gelap, kaulah cahayaku. Jika hatiku sepi, kaulah iramaku. Jika hatiku benci, kaulah cintaku. Tiada nama seindah namamu. Tiada bunga yang seharum dirimu. Tiada sinar yang secerah wajahmu. Tiada kata indah selain kata, aku cinta kamu.
Setelah
membaca pesan tersebut, aku merasa sangat senang. Aku sangat tersanjung dengan
kata – kata yang dikirim oleh Rama. Tidak seperti biasa memang, Rama bisa
seromantis ini J. Meskipun aku sudah
sering mendapat sms semacam itu, tapi kali ini rasanya aku lebih menghayati.
**********
31
Desember 2005. Sepulang sekolah, aku pergi main ke rumah Rama. Aku senang
sekali ketika main ke rumah Rama. Aku betah di sana.
Sampai di depan rumah.
Aku ingin bertemu Ozy, salah satu keponakannya Rama yang masih kecil. Tapi,
sepertinya dia takut dengan ku J. Di sana juga ada Rara. Lalu aku dan Rama
masuk ke rumah. Kita duduk di ruang tamu. Beberapa saat aku heran lihat Rama
yang diam saja tidak seperti biasa.
“Ram, kenapa?bengong aja
dari tadi.”, tanyaku.
“nggak kenapa – kenapa
kok.”
Karena jawaban Rama itu,
aku jadi bingung harus bagaimana. Tak berapa lama, Ibunya Rama pulang. Melihat
aku sedang main di rumah, ibunya Rama ikut duduk bersama kami. Awalnya hanya
mengobrol, lama-lama ibunya rama menasehatiku tentang banyak hal. Ya, itu memang
selalu terjadi. Setiap aku berkunjung ke Rumah Rama, pasti aku dinasehati
banyak hal oleh ibunya Rama. Tapi aku sudah terbiasa akan hal itu.
**********
23.30 WIB...
Di
malam tahun baru ini. Aku tidak pergi kemana – mana. Aku sedih, karena tidak bisa
menghabiskan malam tahun baru dengan Rama. Setengah jam lagi detik – detik
tahun baru. Aku menunggu Rama mengucapkan selamat tahun baru untukku. Meskipun
aku tau pasti Rama sudah tidur dari tadi L.
3
menit lagi..
Tinggal
3 menit lagi. Aku sudah tidak sabar ingin mengucapakan harapanku. Harapanku
untuk tahun baru ini. Semoga kesalahan yang aku perbuat hari – hari lalu tidak
terulang. Semoga hari – hari ku dan Rama selalu bahagia. Tahun kemarin aku
masih menanti Rama, tapi sekarang aku sudah bersama Rama J.
Tinggal beberapa detik lagi...
1...2....3....Selamat
Tahun Baru Cinta J
**********
